Pengembanagn Sumber Daya Dalam Meningkatan Mutu Pendidikan

Pengembanagn Sumber Daya Dalam Meningkatan Mutu Pendidikan

Rahmawati, Aan Komariah Dan Asep Suryana

Nova

Mukhlish

Marnita

Lusi Tetrasari

Taufiq

Hamidah

Deni Putra

Asmudi

Ansari Hasan

Alfian

Aishah

Agustina Endah Ekawaty

Adli)

Fadhli

Rohman Hidayatul Attoriq

Dede Supendi

Jumlah halaman: 192

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi Ebook: Tersedia

Berat: 0

Harga: Rp. 85.000

Manajemen mutu dalam pendidikan tinggi bergerak ke arah yang lebih ‘berbasis bukti’, ‘berpusat pada mahasiswa’ dan ‘berfokus pada hasil. Berbasis bukti menyiratkan bentuk praktik profesional berdasarkan data yang dikumpulkan menggunakan metode ilmiah. Data tersebut memberikan dasar yang kuat untuk diagnosis, pengambilan keputusan, dan tindakan profesional. Eksekutif senior membuat keputusan berdasarkan data tentang mutu penyediaan. juga melibatkan staf akademik menggunakan data yang dikumpulkan untuk menganalisis kinerja mahasiswa dan untuk membantu pengajaran dan dukungan yang ditargetkan (Nair et al., 2010).

Reputasi institusional (‘brand‘) adalah mekanisme tertua dan masih paling dominan untuk menunjukkan mutu pendidikan tinggi dimana peringkat institusional yang dipopulerkan dalam beberapa dekade terakhir. Australia telah menjadi pemimpin pergeseran menuju penilaian mutu. Instrumen yang mengukur kualitas pengajaran di Australia, sebagai contoh Course Experience Questionnaire (CEQ) diperkenalkan untuk penggunaan nasional pada awal tahun 1990-an (Nair et al., 2010). Beberapa tahun terakhir, tumbuh kesadaran akan keterbatasan penilaian mutu yang gagal memperhitungkan pembelajaran dan prestasi mahasiswa. Pengajaran yang baik sangat penting, namun mutu pembelajaran mahasiswa merupakan indikator yang diperlukan untuk pendidikan berkualitas tinggi. Baru belakangan ini terjadi pergeseran menuju pendekatan yang berpusat pada mahasiswa dan berfokus pada hasil di pendidikan tinggi

pengaruh yang cukup besar dalam penentuan kebijakan. Perguruan tinggi memiliki para professional yang memiliki kajian dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan hal tersebut dibutuhkan oleh para pembuat kebijakan. Untuk melihat keterlibatan perguruan tinggi dalam hubungan internasional khususnya integrasi regional maka dapat melihat akar dari hubungan internasional itu sendiri yaitu ilmu politik. Selain itu, dapat dilihat manfaat bagi perguruan tinggi yang memanfaatkan integrasi regional (bahkan global) yang telah ada dengan melakukan internasionalisasi (Nulhaqim et al., 2016