PENGELOLAAN SDA PAJAK DAN DANA DESA

PENGELOLAAN SDA PAJAK DAN DANA DESA 

Penulis;

Adi Yusuf Tamburaka

Jumlah halaman: 170

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi E-Book: Teersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp; 145.000

Strategi pengelolaan SDA yang berkelanjutan di Sulawesi Tenggara dapat diarahkan pada empat pendekatan. Pertama, mempercepat hilirisasi melalui pembangunan industri pengolahan dan pemurnian, khususnya pada sektor nikel, kakao, mete, dan hasil laut. Kedua, memperkuat program konservasi lingkungan seperti rehabilitasi hutan, reklamasi bekas tambang, dan restorasi mangrove. Ketiga, memperkuat Diversifikasi ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan merupakan kebutuhan mendesak bagi Sulawesi Tenggara dalam menjawab tantangan ketergantungan pada sektor ekstraktif, khususnya pertambangan nikel. Pengembangan sektor-sektor alternatif seperti pertanian modern, pariwisata alam, dan energi terbarukan menjadi opsi strategis yang tidak hanya menopang ketahanan ekonomi daerah, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan memperluas lapangan kerja. Sektor pertanian, misalnya, dapat ditingkatkan dengan adopsi teknologi pertanian presisi, pemberdayaan kelompok tani, serta integrasi antara pertanian, peternakan, dan perikanan berbasis wilayah. Potensi hortikultura, tanaman perkebunan seperti kakao dan mete, serta pangan lokal seperti sagu dan jagung, dapat menjadi basis pembangunan ekonomi pedesaan yang inklusif.

Di sisi lain, sektor pariwisata alam seperti Taman Nasional Wakatobi, Rawa Aopa, dan kawasan budaya eksotik di daratan maupun kepulauan, memiliki peluang besar untuk dikembangkan melalui pendekatan ekowisata. Ini mencakup pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat pengelola wisata, dan promosi destinasi berbasis nilai-nilai lokal. Sementara itu, pengembangan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala kecil, tenaga surya, dan panas bumi—khususnya di wilayah Kolaka, Konawe, dan Buton—dapat menjadi sumber energi bersih yang menopang kebutuhan industri sekaligus memitigasi perubahan iklim.

Sulawesi Tenggara memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar dan strategis, namun pengelolaannya masih jauh dari ideal. Implementasi kebijakan berbasis regulasi nasional dan daerah—dengan prioritas pada keterlibatan masyarakat, konservasi lingkungan, serta keberpihakan lokal—merupakan keharusan agar Sultra dapat tumbuh menjadi daerah maju, damai, dan lestari. Pemerintah provinsi harus proaktif dalam mengawal dan menegakkan reformasi tata kelola sumber daya alam sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap rakyat dan masa depan negara. Tanpa arah diversifikasi yang jelas dan berkeadilan, Sultra berisiko menjadi daerah yang kaya sumber daya namun miskin kesejahteraan. terhadap izin dan dampak lingkungan, serta mendorong keterbukaan informasi publik. Keempat, mendorong diversifikasi ekonomi berbasis desa, seperti pengembangan pariwisata, pertanian organik, dan energi terbarukan