KESUBURAN TANAH HUTAN

KESUBURAN TANAH HUTAN

penulis;

Hendrik Steven E.S.Aponno SHut MSc

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi E-Book: Tersedia

Berat; 0 Kg

harga; Rp 178.000

Kesuburan tanah merupakan kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen di dalamnya. Komponen tersebut bersifat biologis, kimia, dan fisik. Banyak yang beranggapan bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, padahal keduanya berbeda. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kesehatan tanah lebih diartikan sebagai kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan memastikan tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tanah hutan merupakan jenis tanah yang terbentuk dan berkembang di bawah pengaruh lingkungan hutan. Di dalam tanah hutan akan ditemukan berbagai aktivitas organisme, di mana kondisinya lebih beragam jika dibandingkan dengan kondisi tanah pertanian.

Mayoritas organisme tersebut hidup di bawah lapisan serasah dan sebagian besar bentuknya sulit dilihat namun memiliki fungsi yang sangat penting dalam ekosistem hutan. Kondisi lingkungan yang baik/menguntungkan pada tanah hutan akan mendukung perkembangan banyak organisme yang memiliki peran yang sangat kompleks dalam pembentukan tanah, penghancuran serasah, penyediaan dan metabolisme hara serta pertumbuhan tanaman.

Tanah hutan di kawasan hutan hujan tropis memiliki kondisi pH yang rendah dan miskin hara akibat adanya proses pelindian. Sementara itu, kandungan unsur hara tertentu dalam tanah lebih rendah dibandingkan dengan yang terdapat pada tegakan atau pepohonan.

Kapasitas Tukar Kation pada tanah hutan hujan tropis rendah, namun kondisi humus dan bahan organik di atas tanah dapat memberikan kondisi yang lebih baik karena memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi. Tanah hutan memiliki mekanisme yang dikenal dengan “siklus hara tertutup”, dimana siklus hara hanya berputar di dalam hutan, apabila terjadi eksploitasi hutan, maka unsur hara yang terdapat pada pepohonan akan diambil dari dalam hutan. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka akan mengganggu siklus hara dan menyebabkan ketidakseimbangan.