PENGANTAR ILMU PEMERINTAHAN

Judul Buku:

PENGANTAR ILMU PEMERINTAHAN

Penulis:

Dr. Rahiman Dani, MA

Editor:

Hernowo Noviyanto, S.E., M.Si.

Jumlah halaman: 209

Ukuran Buku: A5 (14,5×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi Ebook: Tersedia

Berat: 0 Kg

Harga: Rp. 75.000

istilah pemerintahan sudah memiliki makna sosial, yaitu suatu proses penyelenggaraan kekuasaan negara. Jika istilah pemerintahan berkaitan dengan penyelenggaraan kekuasaan atau berkaitan dengan urusan kekuasaan, maka penyelenggaraan itu dapat berlangsung dalam bidang privat atau swasta maupun dalam bidang negara. Bagi negara kita, Republik Indonesia, istilah pemerintah hanya terkait dengan sektor negara dan bukan sektor swasta. Pemerintahan merupakan gejala yang berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu hubungan antar manusia dalam setiap kelompok termasuk keluarga. Keluarga sebagai kelompok masyarakat yang paling kecil dan sederhana tetapi bersifat universal dan terdiri dari ayah, ibu dan anak, dimana kita dapat memperoleh dan merasakan bagaimana pemerintahan itu ada dan dilaksanakan. Selanjutnya, ilmu yang tujuannya mempelajari tentang gejala-gejala pemerintahan dalam arti bagaimana proses penyelenggaraan kekuasaan dalam negara dilakukan adalah ilmu pemerintahan pada umumnya. Hakikat negara diartikan sebagai gambaran tentang hakikat negara, apa sebenarnya negara itu. Itu sangat tergantung pada perspektif yang digunakan. Penelusuran tentang hakikat negara dapat dilakukan setidak-tidaknya dari perspektif doktrinal dan historis. Doktrin mengenai hakikat negara dikemukakan di sini antara lain sebagai berikut. Leon Duguit menjelaskan bahwa penting untuk berbicara tentang hakikat negara untuk mengetahui sejauh mana kekuasaan negara, serta kebebasan warga negaranya. Karena masalah utama negara adalah pertimbangan antara kekuatan negara di satu sisi dan kebebasan warga negara di sisi lain. Kedua hal ini, meskipun dapat dibicarakan secara terpisah, sebenarnya saling berkaitan dan saling menguatkan satu sama lain. Jadi, menurut Leon Duguit, hakikat negara adalah kekuasaan dan kebebasan. Dalam kaitan ini, Rizal Mallarangeng menyatakan bahwa kebebasan bahkan kemakmuran ekonomi tidak akan mungkin terjadi jika negara tidak menjalankan perannya secara efektif. Sebaliknya, negara yang kuat sekalipun, jika tidak menjamin kebebasan dan kesejahteraan warganya, tidak akan dapat bertahan lama.