EKONOMI SYARIAH

EKONOMI SYARIAH

Penulis:

Dr. Misno, MEI., MH

Dr. H. Husain, S.Ag., MA

Jumlah halaman: 162

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi E-book; Tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp; 125.000

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “pengelolaan, peraturan, aturan, distribusi, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Kata ekonomi tercatat pertama kali digunakan pada karya yang dibuat oleh sebuah gereja pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem pengelolaan atau administrasi. Saat ini istilah ekonomi merujuk pada cabang ilmu sosial yang mempelajari aktifitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

Adam Smith berpendapat bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara. Sedangkan Paul A. Samuelson mendefinisikannya dengan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Ekonomi sebagai disiplin ilmu saat semakin berkembang, tidak hanya mengurus kebutuhan rumah tangga namun juga negara dan semua hal yang terkait denga kelangkaan sumber daya alam serta mengoptimalkan sumber daya manusia. Bahkan saat ini telah berkembang pula ilmu ekonomi Islam, yaitu ilmu ekonomi yang berbasis syariat Islam.

Jika istilah ekonomi digandengkan dengan Islam maka bermakna sistem ekonomi yang didasarkan kepada nilai-nilai Islam. Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi Islam, diantaranya adalah S.M. Hasanuzzaman yang berpendapat bahwa Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.