TRADISI MBELA SEBAGAI WARISAN BUDAYA MASYARAKAT TADHO, RIUNG
+ Free ShippingTRADISI MBELA SEBAGAI WARISAN BUDAYA MASYARAKAT TADHO, RIUNG
Penulis;
Ermelinda Yosefa Awe, S.Sos., M.Pd
Jumlah halaman; 91
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp.85.000
Indonesia, dengan kekayaan budaya yang melimpah, telah lama menjadi sorotan dunia sebagai negara yang memiliki beragam tradisi, kesenian, dan olahraga tradisional. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan budaya tersendiri yang menjadi cerminan dari pluralitas dan keragaman adat budaya masyarakatnya. Warisan Budaya yang ada dan hidup dalam masyarakat Indonesia beragam dan berbeda-beda antara daerah yang satu dan yang lainnya. Keberagaman budaya yang dimili merupakan identitas bangsa Indonesia dan juga sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Untuk itu warisan budaya yang ada tersebut perlu dilestarikan dan dijaga oleh bangsa Indonesia sehingga identitas budaya bangsa dan tradisi-tradisi nenek moyang yang memiliki nilai historis dan filosofis yang tinggi tidak punah begitu saja.
Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang juga memiliki keberagaman suku dan budayanya yang tersebar di seluruh wilayah kapupaten, kecamatan maupun desa. Salah satu wilayah yang memiliki keunikan warisan budaya adalah di desa Tadho, kecamatan Riung, kabupaten Ngada. Dalam konteks ini, tradisi Mbela Tadho atau Tinju adat yang merupakan salah satu tradisi budaya yang kaya akan makna dan simbolisme dalam masyarakat Tadho. Mbela Tadho dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan persembahan pertunjukan bagi raja, tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat
Reviews
There are no reviews yet.