Social Proof Marketing on Purchase Decisions
+ Free ShippingSocial Proof Marketing on Purchase Decisions
Penulis;
Dr. Budi Santoso SE, MM, M. Akun
Jumlah halaman; 84
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak; Tersedia
Versi E-Book: tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; rp; 85.000
Influencer adalah sosok populer di media sosial yang memiliki banyak pengikut dan mampu mempengaruhi keputusan orang lain. Pendapat mereka sangat dipercaya oleh pengikutnya sehingga bisa sangat memengaruhi citra sebuah perusahaan. Mereka sering diajak bekerja sama untuk mempromosikan suatu produk atau jasa karena kemampuan mereka dalam mempengaruhi keputusan pembelian pengikutnya. (Lestiyani and Purwanto 2024)
(Ritonga et al. 2024) menyatakan bahwa orang cenderung mengikuti tindakan orang lain dalam situasi yang tidak pasti, seperti membeli produk. Ulasan online dapat berfungsi sebagai bentuk bukti sosial (social proof) yang meningkatkan kemungkinan pembelian, karena konsumen cenderung menganggap ulasan positif sebagai bukti bahwa produk tersebut berkualitas baik. Konten buatan pengguna, merupakan bagian penting lain dari pemasaran media sosial karena telah merevolusi metode yang digunakan pelanggan untuk mempelajari dan mengevaluasi barang. Konten buatan pengguna (User Generated Content/UGC) seperti ulasan dan gambar produk yang digunakan memiliki dampak besar pada konsumen karena menyediakan sumber informasi yang lebih alami dan tepercaya daripada iklan tradisional. Kepercayaan konsumen terhadap rekomendasi orang lain (social proof) dapat berdampak signifikan pada persepsi dan evaluasi mereka terhadap suatu merek (Hanks et al. 2024)
Strategi seperti content marketing, influencer marketing, dan social proof marketing memainkan peran penting dalam membangun persepsi konsumen di era digital. Konten yang relevan dan menarik dapat menciptakan nilai tambah bagi konsumen, sementara pengaruh influencer yang memiliki kedekatan emosional dengan pengikut mereka mampu mempercepat pengambilan keputusan pembelian. Di sisi lain, social proof seperti ulasan dan testimoni pelanggan menciptakan rasa percaya dan legitimasi terhadap produk atau layanan.
Salah satu faktor psikologis yang sering dimanfaatkan dalam strategi pemasaran modern adalah Fenomena FOMO atau Fear of Missing Out, merupakan sebuah ungkapan yang menggambarkan kecemasan seseorang yang takut tertinggal informasi terbaru yang tengah ramai diperbincangkan atau takut kehilangan peluang (Rachmad et al. 2023), semakin relevan dalam konteks pemasaran digital. Generasi Z, yang sangat terhubung dengan media sosial, cenderung lebih rentan rentan terhadap pengaruh strategi pemasaran digital, seperti konten marketing, influencer marketing, dan social proof marketing, yang secara efektif dapat memicu FOMO dan mendorong keputusan pembelian impulsif. Makin lama seseorang menggunakan media sosial, maka makin rentan mereka terkena FOMO. (Utami and Dewi 2024). Mereka seringkali merasa terdorong untuk membeli produk atau mengikuti tren tertentu karena takut ketinggalan atau dianggap tidak up-to-date.




Reviews
There are no reviews yet.