Sejuta Cerita Guru Nusantara
+ Free ShippingSejuta Cerita Guru Nusantara
Penulis;
Dr. Misno, MEI. Azza Marlina Umar.
Ach. Fauzi, S.Pd. Ajat Sudrajat
Deny Prima. Masduki, S.Pd.I.
Endang Nurfitri. Ahmad Nugraha Azhari.
Septi Ningsih, S.Pd.I. Dadan Herdiana.
Sanaya Kifl. Gugi Aulia, S.Pd.I
Sodikin, S.Pd.I. Gugi Aulia, S.Pd.I, Gr.
Wiwi Fauziyah. Fahmi.
Imas Mastriah, S.Pd. Lukmanul Hakim.
Imelda Rizkiah Nasution,S.PdI
Ernawati. Muchlis, S.Pd.I.
Dr. Muslih Taman, M.Pd.I.
Kasmawati, S.Pd.I
Tobiin Nurdiansyah. S.Pd
Jumlah halaman; 213
Ukuran Buku: a5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Boook: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga ; Rp; 187.000
Buku menjadi bagian dari hidup saya, kebiasaan mem baca telah ada sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), nun jauh di ujung selatan Pulau Jawa. Sedikit dari murid-murid di SDN Ujungmanik III yang datang ke perpustakaan, membaca buku dan meminjamnya untuk dibawa ke rumah. Bukan hanya dibaca, bahkan karena tidak adanya bahan bacaan di rumah, karena keluarga hanya seorang buruh tani maka buku tersebut saya salin untuk dibaca kembali ketika buku yang dipinjam sudah dikembalikan ke perpustakaan sekolah.
Beberapa buku ia salin dengan font yang persis dengan apa yang ada di buku aslinya, hingga pembacaan berkali-kali telah masuk ke dalam sanubarinya dan memebrikan manfaat yang sangat banyak. Sehingga peminjaman buku-buku lainnya berlanjut dengan cara yang sama, dibaca kemudian disalin ke buku tulis.
Kebiasaan meminjam buku di perpustakaan dan membaca isinya terus berlanjut, bahkan ketika terpaksa harus putus sekolah karena orang tua tidak ada lagi biaya. Berbekal semangat untuk membaca, beberapa buku yang dijual di loakan kaki lima saya beli untuk memuaskan dahaga membaca. Waktu itu saya ikut Bu De (Kakak Ibu) yang merantau ke Jakarta. Keinginan kuat untuk melanjutkan sekolah, akhirnya saya mengikuti kelas Paket C (Setara SMU), dengan tetap membaca dari berbagai sumber yang ada. Tentu saja, koran bekas pembungkus nasi atau majalah menjadi bahan bacaan saya, hingga mengantarkan saya ke bangku kuliah.
Bukan perkara yang mudah, ketika memasuki dunia kampus, dengan tetap bekerja untuk memenuhi kehidupan sendiri di sekitar ibukota Jakarta. Berbekal semangat membaca dan buku yang selalu ada di jiwa dunia kuliah di selesaikan dengan baik bahkan menjadi Lulusan Terbaik dengan Predikat Cumlaude. Setelah menyelesaikan Program Sarjana Hukum Islam, kembali kegundahan itu muncul “Apakah hanya sampai di sini, atau harus kuliah lagi ke jenjang yang lebih tinggi?”Seorang anak buruh tani yang miskin kembali berfikir, hingga kecintaannya pada buku menyampaikannya pada level merangkai kata dan kalimat hingga menjadi sebuah maha karya.
Reviews
There are no reviews yet.