PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
+ Free ShippingPERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Penulis;
William Y Hetharion, STH,. M.Pd
Jumlah halaman; 211
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp; 145.000
Perencanaan berasal dari kata “plan” yang berarti pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan.
Menurut El seperti dikutip Sanjaya bahwa perencanaan itu pada dasarnyaproses dan cara berpikir yang bisa membantu menciptakan hasil yang diinginkan. Pendapat di atas menggambarkan bahwa setiap perencanaan dimulai dengan menetapkan target atau tujuan ingin dicapai, maka berdasarkan penetapan tujuan atau sasaran merumuskan cara mencapainya.
Sejalan dengan itu, Terry (1993) mengatakan bahwa perencanaan adalah penentuan kegiatan yang akan dilakukan oleh kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Reigeluth sebagaimana dikutip Salma (2007) membedakan perencanaan dengan pembangunan.
Dikatakan pembangunan adalah aplikasi dari perencanaan grid di bidang. Kemudian setelah pengujian selesai, maka rencana diperbaiki atau diperbarui sesuai masukan yang telah didapat.
Sementara itu, belajar berasal dari kata instruction yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Persatuan. Kata instruksi sangat dipengaruhi oleh psikologi kognitif-holistik, menempatkan siswa sebagai sumber daya aktivitas.
Di sisi lain, kata instruksi dipengaruhi oleh perkembangan teknologi diharapkan dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari segala sesuatu, dan peran guru berubah menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Masalah ini sejalan dengan pendapat Gagne (1992) bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang dilakukan oleh guru untuk mengelola fasilitas dan sumber daya bahan ajar yang tersedia sehingga siswa dapat menggunakannya dalam mempelajari sesuatu.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah upaya untuk mengajar siswa dan desain pembelajaran adalah pengaturan upaya tersebut untuk muncul perilaku belajar. Dalam kondisi itu terorganisir: tujuan dan isi pembelajaran yang jelas, strategi pembelajaran yang optimal, maka akan cenderung memfasilitasi pembelajaran. di sisi jika tidak, peran pendidik akan menjadi semakin kompleks, dia tidak adil namun sebagai sumber belajar juga harus menampilkan dirinya sebagai seorang ahli dalam mengatur sumber belajar lainnya dan mengintegrasikannya ke dalam presentasinya.
Pendidik harus mampu menampilkan diri sebagai komponen tunggal dari semua sumber belajar. Ini berarti bahwa tidak benar untuk mengatakan itu membuat RPP yang dimaksudkan untuk memudahkan pengajaran.
Perencanaan pelajaran bukan untukitu, tapi untuk kenyamanan siswa belajar. siswa yang harus digunakan sebagai kunci terakhir masuk menentukan kualitas perencanaan Belajar.
Dari dua pengertian konsep tersebut “perencanaan” dan “pembelajaran”, Sanjaya menyimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan yang rasional tujuan pembelajaran tertentu dengan meFungsikan segala potensi dan sumber daya pembelajaran yang ada. Menurut Soekarno, rencana pelajaran ini proses untuk menentukan metode pembelajaran mana yang lebih baik digunakan untuk perubahan pada pengetahuan dan sikap serta keterampilan peserta dididik dengan materi dan karakteristik siswa tertentu. Bangsawan (1994) mengatakan perencanaan pelajaran adalah proses formulasi dan menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media untuk mencapai tujuan pembelajaran umum tercapai.
Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa karakteristik. Pertama, perencanaan pembelajaran adalah hasilnya proses berpikir, artinya suatu rencana pembelajaran disusun tidak sembarangan tetapi disusun dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin mempengaruhinya, selain disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang bisa mendukung keberhasilan proses sedang belajar.
Kedua, perencanaan pembelajarandirancang untuk mengubah perilaku siswasesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Artinya, fokus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah pencapaian objektif. Ketiga, perencanaan pembelajaran berisi rangkaian kegiatan harus dilaksanakan untuk mencapainya objektif. Oleh karena itu, perencanaan belajar dapat berfungsi sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran sesuai kebutuhan. Dari pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan pendekatan sistematik yang meliputi analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan pengembangan alat evaluasi dalam upaya mencapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dick dan Carey menyatakan itu konsep pendekatan sistem merupakan dasar pemikiran dari suatu rencana pembelajaran. Secara umum, pendekatan sistem terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran mencakup semua proses yang dilaksanakan pada pendekatan sistem. teori belajar, teori evaluasi, teori belajar adalah teori-teori yang mendasari perencanaan pembelajaran. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah pendekatan sistematik yang meliputi analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan pengembangan alat evaluasi dalam upaya mencapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Reviews
There are no reviews yet.