PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI INDONESIA
+ Free ShippingPERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI INDONESIA
Penulis;
Yusnina Maisyaroh, S.K.M., M.K.M
Cut Dewi Sartika, S.ST., M.K.M
Windo Harjoin Sidabutar, S.I.Kom., M.I.Kom
Yanna Wari Harahap, M.P.H
Jumlah halaman; 162
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp; 165.000
Kementerian Kesehatan memberikan pengertian stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru Nampak saat anak berusia dua tahun (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) tidak hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, tetapi juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan saat ini dan produktivitas anak di masa dewasanya.
Kementerian Sekretariat Negara RI juga memberikan pengertian stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 HPK yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Disimpulkan bahwa stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan atau infeksi berulang / kronis yang terjadi selam 1000 HPK. Dampak stunting pada anak akan terlihat pada jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek berdampak terhadap pertumbuhan fisik yaitu tinggi anak di bawah rata-rata anak seusianya. Selain itu, juga berdampak pada perkembangan kognitif dikarenakan terganggunya perkembangan otak yang dapat menurunkan kecerdasan anak. Sedangkan jangka panjang, stunting akan menyebabkan anak menjadi rentan terkena penyakit seperti penyakit diabetes, obesitas, jantung, kanker, stroke, dan disabilitas di usia tua. Dampak jangka panjang bagi anak yang menderita stunting berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Jika stunting tidak segera diatasi hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM Indonesia di masa yang akan datang.
Reviews
There are no reviews yet.