PASAR KARBON DAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN

PASAR KARBON DAN PEMBANGUNAN  EKONOMI BERKELANJUTAN

Penulis;

Adi Putra

Nurdin

Yorina An’guna Bansa

Jumlah halaman; 206

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: tersedia

Versi E-book: Tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp; 145.000

Pertukaran Karbon adalah salah satu konsep yang semakin berkembang mendapatkan perhatian di dunia saat ini. Konsep ini tidak hanya menjadi topik penting dalam perdebatan lingkungan secara global, namun juga telah menciptakan peluang bisnis signifikan di berbagai negara.

Sejarah pertukaran karbon dimulai dari keprihatinan tersebut semakin sadar akan perubahan iklim dan dampaknya dalam lingkungan global. Pada akhir abad ke-20, para ilmuwan memulainya memberikan perhatian serius terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) akibat aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil. Hasil penelitian ini menggembirakan kekhawatiran tentang perubahan iklim yang bisa menimbulkan bencana alam yang serius.

Salah satu tonggak penting dalam sejarah pertukaran karbon adalah Protokol Kyoto yang diadopsi pada tahun 1997. Protokol ini merupakan perjanjian internasional pertama berkomitmen pada negara-negara industri untuk mengurangi emisi GRK mereka. Protokol Kyoto menetapkan target pengurangan emisi bagi negara-negara industri yang bersedia berpartisipasi dan memperkenalkan mekanisme yang fleksibel, termasuk perdagangan emisi, yang menjadi dasar konsep pertukaran karbon.

Konsep inti pertukaran karbon adalah perdagangan emisi. Ide dasarnya adalah suatu perusahaan atau badan lain itu melebihi batas emisi yang ditetapkan dapat membeli izin emisi dari pihak yang mempunyai surplus. Hal ini menciptakan insentif ekonomi bagi perusahaan untuk mengurangi emisinya, sekaligus memberikan peluang bisnis bagi orang lain.

Seiring berjalannya waktu, terjadi berbagai pertukaran karbon yang regional dan nasional mulai bermunculan di seluruh dunia. Pertukaran ini berperan dalam memfasilitasi perdagangan emisi dan membantu negara-negara mencapai target mereka dalam mengurangi emisi GRK. Selain itu, pasar karbon juga menginspirasi inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan.