KURIKULUM MERDEKA BELAJAR TERINTEGRASI BUDAYA LOCAL BIDANG KEAGAMAAN KELAS X
+ Free ShippingKURIKULUM MERDEKA BELAJAR TERINTEGRASI BUDAYA LOKAL BIDANG KEAGAMAAN KELAS X
Penulis:
Ni Luh Purnamasuari Prapnuwanti, S,Ag., M.Pd.
Komang Dewi Susanti, S.Pd. M.Pd.H.
Iwayan Wira Darma, S.Kom.,M.Pd.H.
Dr.Ketut Bali Sastrawan,S.Pd., M.Pd.H
Putu Wulandari Tristananda, M.Pd.
Jumlah halaman:133
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga ; Rp. 95.000
dapat diabaikan salah satunya adalah kurikulum. Kurikulum menjadi deskripsi visi, misi dan tujuan dari suatu instansi atau lembaga pendidikan. Tujuan pendidikan tertuang dalam kurikulum, sehingga kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Kurikulum pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga dimana berasal dari kata “curir” dan “curere”. “Curir” yang berarti pelari dan “surere” berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari untuk menuju pada garis finish. Dimana hal tersebut diterapkan dalam pendidikan sebagai jarak yang hendak ditempuh untuk dalam melaksanakan pembelajaran (Suparman, 2020:1).
Merdeka belajar yaitu salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi. Merdeka belajar dikembangkan dengan lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Memberikan kepada peserta didik untuk belajar sebebas-bebasnya dan senyaman-nyamannya dengan tenang, santai, gembira, tanpa adanya setres dan tekanan serta memperhatikan minat dan bakatnya masing-masing. Diarahkan dan dibimbing menguasai bidang pengetahuan di luar hobi dan kemampuannya, sehingga mereka mengekspresikan kepada rekan-rekannya tentang pengetahuan yang dimilikinya secara terbuka.
Reviews
There are no reviews yet.