KESENJANGAN SOSIAL MEWUJUDKAN NILAI-NILAI PEMBANGUNAN EKONOMI

KESENJANGAN SOSIAL MEWUJUDKAN NILAI-NILAI PEMBANGUNAN EKONOMI

Penulis;

Weriantoni

Aldi Putra Pramata

Indri Wijaya                                                                             

Jumlah halaman; 185

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi E-Book: tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp. 125.000

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu upaya konkrit pemerintah memperhatikan kebutuhan masyarakat dan kemajuan bangsa. Namun jika kita renungkan apa yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan di bidang perekonomian, dimulai mulai dari Era Orde Baru yang mengacu pada negara (berorientasi negara) hingga Era Reformasi fokusnya pada pasar (market centric), sehingga terlihat jelas orientasi pembangunannya Perekonomian hanya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kelompok kecil masyarakat Tentu saja, hal ini lebih menyedihkan dan bahkan terkesan menindas sebagian besar anak sebuah bangsa yang benar-benar harus dirawat dan dilindungi oleh pemerintah. Situasi itu Hal ini sangat kontras dengan esensi cita-cita politik yang digagas para founding fathers bangsa. kita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera apa adanya terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Ketimpangan sosial merupakan suatu keduniawian dalam kehidupan bermasyarakat masyarakat sehari-hari, baik individu maupun kelompok, dimana ketidakadilan terjadi (Agustina et al., 2020), ketimpangan distribusi suatu benda atau aspek dianggap penting dalam masyarakat pada umumnya (Defla Riski Anggarini, 2021). Ketimpangan sosial seringkali dikaitkan dengan perbedaan meliputi kekayaan, jasa, barang dan lain-lain, dari suatu pihak dalam masyarakat terhadap pihak lain (Rosmalasari, 2017). Maka muncullah istilah kesenjangan social ekonomi (Defia Riski Anggarini, Nani, dkk., 2021). Jadi dapat disimpulkan bahwa Bayangan sosial ekonomi adalah keadaan dimana tidak ada bagian masyarakat tertentu dapat menerima perbedaan dengan pihak lain (Rosmalasari 2020), hal aspek yang berkaitan dengan perekonomian atau dampak negatifnya perbedaan tersebut (Riski, 2018).