EKONOMI LANJUTAN DAN INDUSTRI KREATIF

EKONOMI LANJUTAN DAN INDUSTRI KREATIF

Penulis;

Weriantoni

Niko Anggary Putra

Rahayu Mulya Putri

Jumlah halaman; 77

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: tersedia

CVersi E-Book: tersdia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp. 85.000

Istilah industri kreatif diperkirakan muncul pada tahun 1997 di Inggris ketika Departemen Kebudayaan,. Memahami ekonomi kreatif menurut DCMS, “Industri Kreatif merupakan industri yang mempunyai asal muasal yang dalam kreativitas, keterampilan & bakat individu, dan siapa yang memiliki potensi kekayaan dan penciptaan lapangan kerja melalui penciptaan kekayaan dan eksploitasi intelektual dan konten”. Menurut (Fahmi et al., 2014), ekonomi kreatif adalah konsep fuzzy karena terdapat banyak penafsiran yang berbeda terhadap konsep ini. Draf Hal ini biasa disebut dengan kelas kreatif, industri kreatif, industri budaya dan seniman. Ada perbedaan persepsi mengenai korelasi antara kreativitas dan perkembangan ekonomi dan juga pentingnya inovasi dan pembelajaran baru. Ada sebuah Pernyataan ini menyatakan bahwa kreativitas bersifat universal, tidak hanya sekedar tentang hanya budaya tetapi juga kreativitas teknologi dan ekonomi yang saling berinteraksi dengan kreativitas seni dan budaya, diungkapkan oleh (Florida, 2014)

Jenis pekerjaan dan kondisi perekonomian suatu daerah dapat ditentukan munculnya lokasi industri kreatif. Kebiasaan dan budaya wirausaha akan merangsang masyarakat untuk mendapatkan peluang dan memulai usaha baru (Malekki, 1993). Dapat diartikan bahwa wirausaha kreatif mungkin akan muncul di bidang yang bercirikan kreativitas, keragaman dan inovasi. Tapi pengaruh seperti iklim industri kreatif di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Mungkin memerlukan pemahaman lebih dalam. Di Indonesia, masyarakat tidak otomatis menjadi wirausaha mungkin dengan penuh semangat menanggapi peluang dalam perekonomian mereka tidak akan dapat melakukan pekerjaan lain (Penyanyi, Amorós dan Arreola, 2015). Oleh karena itu, industri kreatif belum tentu dimulai sebagai respons terhadap hal tersebut pengakuan kreatif atas peluang ekonomi, dimana iklim ikut serta (Ó Cinnéide dan Henry, 2007)