Transfer Pengetahuan Dalam Memediasi Kinerja Organisasi
+ Free ShippingTransfer Pengetahuan Dalam Memediasi Kinerja Organisasi
Penulis:
Dr. H. Marjani, S.Pd., SM., M.Si., CHRA
Hj. Runila, S.Pdi., M.Pd
Amaliah Dewi Onzitar, S.Farm
Jumlah halaman; 112
Ukuran Buku; A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp. 85.000
Menurut Steers (1984:12) mengemukakan pula bahwa karakteristik atau sifat yang umum bagi semua sistem terbuka antara lain adalah; masukan energi dari lingkungan luar, dan mekanisme pengendalian informasi. Sistem menerima informasi dari lingkungan, memakai prosedur persandian untuk menyaring informasi-informasi tertentu, dan menerima umpan balik dari lingkungan sebagai tanggapan atas kegiatan sistem.
Dalam kaitan upaya mendapatkan pemahaman transfer pengetahuan untuk meningkatkan kinerja organisasi maka teori system terbuka mengatakan bahwa setiap sistem memiliki subsistem-subsistem yang telah berperan dalam satu kesatuan, ada subsistem masukan (input), ada subsistem proses (processing), dan ada subsistem keluaran (output). Jadi ada tiga subsistem yang berperan. Misalkan diantaranya meliputi budaya, struktur, peranan sumber daya manusia (pekerja/karyawan), teknologi informasi, dan lingkungan. Sehingga berdasarkan cara pikir teori sistem berarti telah memandang bahwa organisasi sebagai suatu sistem yang terdeferensiasi dan terspesialisasi dalam subsistem yang berkaitan satu sama lain melalui proses komunikasi, umban balik, dan kontrol. Sebagai suatu sistem tentu mempunyai keterkaitan antara seperangkat sub sistem yang difungsikan dalam satu kesatuan.
Teori Resource Dependence (RD) oleh Pfeffter dan Salancik (1978) mengemukakan bahwa tak ada satupun organisasi yang dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri, semua organisasi harus memanfaatkan sumber daya yang berasal dari lingkungan. Hubungan antara organisasi dengan sumber daya yang dimiliki memiliki sifat saling ketergantungan. Umumnya, sumber daya yang dibutuhkan organisasi dari lingkungan adalah: uang (material), partisipan, dan legitimasi. Dan kunci utama organisasi yang ingin bertahan hidup (organisasi survival) terletak pada kemampuan organisasi untuk mencari dan mengelola sumber daya yang tersedia dalam lingkungan organisasi (Alo Liliweri, 2014:194).
Hidup atau matinya organisasi sangat tergantung dari lingkungan. Kedua mengatakan, masalah-masalah organisasi timbul lantaran ketidakmampuan organisasi mencari dan mengolah sumber daya. Sehingga lingkungan organisasi merupakan variable bebas yang mempengaruhi kehidupan organisasi. Prinsip ini sebenarnya merupakan tema utama dari pendekatan system yang sebagian dialihkan sebagai gagasan dari teori ini.
Menrut Aries Susanti, dkk. (2012) bahwa kinerja organisasi dapat diketahui dari penguasaan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja melalui efektifitas transfer pengetahuan memiliki dampak pada kinerja organisasi (perusahaan) dalam hal memperoleh dan mendapatkan keuntungan kompetitif penguasaan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan. Melalui efektifitas transfer pengetahuan yang diteliti adalah dipengaruhi oleh faktor kunci sukses keberhasilan organisasi yang meliputi budaya organisasi, struktur organisasi, people (karyawan) sebagai sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi serta teknologi informasi.
Reviews
There are no reviews yet.