STUNTING IBU HAMIL PENCEGAHAN DAN PELAKSANAANNYA

STUNTING IBU HAMIL PENCEGAHAN DAN PELAKSANAANNYA

Penulis;

Ropitasari, SSiT.,M. Kes.

Cahyaning Setyo H. , SST., M. Kes.

Fresty Astrik Y, SST., M. Kes

1. nur Dewi K, SST. M. Kes

Sri Anggraini,  SSiT.,M. Kes.

Hardininggsih, SSiT.,M. Kes.

Rizka Adela F, SST., M.keb

Jumlah halaman: 99

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: tersedia

Versi E-Book: tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp. 85.000

Cetakan Pertama; November 2021

Salah satu wujud persiapan menjadi seorang ibu di mulai semenjak kehamilan. Sebelum hamil, seorang ibu merupakan bagian dari pasangan usia subur (PUS). Kesehatan secara optimal dari PUS di mulai saat perempuan berada di masa remaja. Mengutip dari pernyataan di atas bisa disimpulkan bahwa status kesehatan ataupun nutrisi perempuan bermula saat remaja, hamil, bersalin sampai masa nifas. Hal ini juga menjadi salah satu faktor pertumbuhan maupun risiko terjadi Stunting pada bayi.

Stunting berupa gizi buruk sebagai salah satu permasalahan kesehatan serius di Indonesia. Stunting merupakan gangguan perkembangan yang dialami anak yang diakibatkan oleh beberapa penyebab, seperti gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang kurang. tahun 2018 prevalensi Stunting menurun menjadi 30,8%. Data dari Pemantauan Status Gizi (PSG) di tahun 2017 menunjukkan angka  prevalensi Stunting Balita yakni 29,6% . Meskipun di bawah 50%, tetapi angka ini menunjukan prevalensi Stunting masih tinggi karena batasan yang ditetapkan WHO yaitu 20%, dan Indonesia merupakan negara nomor 4 tertinggi di dunia dengan balita Stunting (Mamuju, 2021).

Stunting dapat terjadi kepada siapapun yang mengalami kondisi buruk pemenuhan gizi sejak bayi, masa anak-anak, masa remaja, ibu hamil, bahkan orang tua. Stunting merupakan bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan dan kurang gizi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama (kronis). Unicef Indonesia, 2012 mengemukakan bahwa perilaku masyarakat mengenai gizi yang kurang benar mengakibatkan asupan gizi kurang memadai di masa hamil, pola makan kurang benar,  rendahnya kualitas makanan bahkan terkadang diikuti dengan frekuensi infeksi bisa berakibat menghambat pertumbuhan atau Stunting