Sehati tak Setujuan
+ Free ShippingSehati tak Setujuan
Penulis:
Dra. Ewayan Ekowati, M.Pd.
Elda Gusti, S. Pd.
Jumlah halaman: 251
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi: E-Book: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga: Rp. 155.000
Hamparan sawah sepanjang mata memandang dihiasi menguningnya padi membuat suasana damai desa itu. Bunyi kicauan burung yang berbondong-bondong kian kemarin mencari santapan perut di pagi hari menambah semarak, sorakkan petani mengusir burung yang hinggap dipadi dengan malu-malu burung- burung berbodong terbang lagi, terbang dan terbang lagi. Putaran waktu ke waktu seperti itu petani menjaga panennya, supaya panennya tidak berkurang dengan sabar menjaga sampai panen tiba.
S al ah s e orang pe tani itu be rnama Pak A rman, be l ia mempuyai anak 3 orang, anak -anaknya sedang menempuh pendidikkan di kota itu. Pak Arman tinggal dengan istrinya di desa. Dengan semangat dan hati yang tulus Pak Arman bekerja sebagai petani tanpa kenal lelah untuk menutupi kebutuhan anak-anaknya yang sedang melanjutkan pendidikan.
Setelah shalat subuh Pak Arman dan istrinya duduk berada sambil menikmati minum kopi dan rebus singkong yang masih panas terasa damain pagi itu membuat hati dan fikiran Pak arman menjadi tenang.
Pak Arman : buk bulan depan berapa kebutuhan untuk anak yang harus disediakan? Ibu ; kemarin nana (anak sulung) nelp nanyakan kabar bapak dan ibuk? Trus Nana bilang minggu ini Nana ujian, tata dan tara minggu depan juga ujian mohon doa dari bapak dan ibuk semoga lulus dan mendapat nilai yang terbaik, siap ujian anak-anak libur, jadi bulan depan tidak usah dikirimkan uang, karena selama lebih kurang satu bulan anak-anak libur di sini..
Bapak : Alhamdulillah ….Insyaallah bulan depan tanaman padi kita sudah bida panen, Masa panenpun tiba petani rame-rame turun ke sawah, membawa peralatan tuk memanen padi, dengan bersiul kegirangan petani mulai memanen padinya. Terik matahari membakar seluruh tubuh orang-orang yang sedang memanen hasil taninya, namun tidak mengurangi niat untuk membatalkan pekerjaannya yang sedang terbengkalai. Lela dan capeknya hilang melihat panen padinya. Begitu juga dengan Pak Arman beliau adalah seorang petani ulung, tanggu dan menjadi panutan di desanya, semua petani yang ada didesa merasa salut pada Pak Arman, beliau tak perna kenal lelah dan tak perna ada sesal dihatinya sedikit pun.
Reviews
There are no reviews yet.