SABUT KELAPA DENGAN PERLAKUAN KALIUM HIDROKSIDA (KOH) SEBAGAI BAHAN BIO-ADMIXTURE
+ Free ShippingSABUT KELAPA DENGAN PERLAKUAN KALIUM HIDROKSIDA (KOH) SEBAGAI BAHAN BIO-ADMIXTURE
Penulis:
Ade okvianti Irlan
Ananto Nugroho
Muhammad Sofyan
Tri Astuti
Winda Ellyta
Jumlah halaman: 156
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga: Rp. 65.000
Pembangunan infrastruktur yang saat ini banyak dilakukan di Indonesia membuat dunia konstruksi semakin berkembang pesat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana, seperti pembangunan gedung, perumahan, jalan, dan lain- lain. Umumnya, sarana dan prasarana di Indonesia sudah menggunakan bahan konstruksi beton maupun mortar. Beton ataupun mortar dianggap sebagai bahan bangunan yang lebih murah dibandingkan bahan bangunan lainnya. Mortar digunakan sebagai bahan perekat, pengisi ataupun sebagai bahan acian. Dalam pembuatan mortar perlu memperhatikan bahan-bahan campuran yang akan digunakan karena akan berpengaruh terhadap kualitas yang dihasilkan.
Komponen serat alami terdiri dari lignin, selulosa, hemiselulosa dan zat ekstraktif. Lignin merupakan salah satu komponen utama serat alami yang memiliki efek buruk pada komposit. Lignin ini bersifat hidrofobik yang membuat serat kurang bisa menyatu dengan air. Sedangkan selulosa dan hemiselulosa bersifat hidrofilik yang membuat serat bisa menyatu dengan air. Oleh karena itu, lignin tersebut harus dihilangkan dari serat untuk dapat membantu meningkatkan sifat mekanik kompositnya (Karimi et al., 2006). Kandungan lignin dan hemiselulosa yang tinggi dapat menghalangi ikatan antara semen dengan hydrochar (Nascimento et al., 2016).
Bahan tambah atau admixture merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam campuran adukan beton atau mortar dengan tujuan untuk mengubah sifat adukan atau betonnya (Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton, Standar, SK SNI S-04-1989-F). Admixture atau aditif sebagai material tambahan sering digunakan dalam pembuatan beton ataupun mortar. Penambahan admixture ke dalam campuran beton atau mortar memiliki tujuan untuk meningkatkan sifat mekanik ataupun untuk mendapatkan sifat khusus tertentu. Rata-rata admixture yang biasa digunakan adalah admixture yang berbahan kimia. Penggunaan admixture berbahan kimia ini dapat memberikan dampak negatif untuk lingkungan sehingga diperlukan alternatif admixture berbahan lain yang lebih ramah lingkungan. Sebagai contoh penggunaan bahan daur ulang sebagai admixture memiliki manfaat lebih dalam pembuatan beton atau mortar (Akindahunsi & Uzoegbo, 2015).
Penggunaan biomassa sebagai bio-admixture dapat meningkatkan sifat fisik dan sifat mekanik dari beton. Biomassa merupakan material lignoselulosa yang berasal dari bahan organik yang hidup atau baru hidup seperti kayu dan limbah pertanian (Kambo & Dutta, 2015). Peningkatan kuat tekan sebesar 78% dihasilkan dari biochar yang berasal dari kulit kemiri dan kulit kacang (Khushnood et al.,
2016). Peningkatan kuat tekan mortar semen dihasilkan dari biochar yang berasal dari limbah makanan, tetapi juga dapat menurunkan daya serap air (Gupta et al., 2018).
Reviews
There are no reviews yet.