PRICE TO BOOK VALUE & PRICE EARNING RATIO TERHADAP SAHAM

PRICE TO BOOK VALUE & PRICE EARNING RATIO TERHADAP SAHAM

Penulis;

Irma Ibrahim.,S.E., MM

Jumlah halaman; 85

Ukuran Buku: A5 (14,8×210

Versi Cetak: Tersedia

Versi E-Book; Tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp. 85.000

Laju pergerakan indeks harga saham gabungan dari posisi 1.232,3 diawal tahun 2005 menjadi 1.805,5 pada bulan Desember 2005, ini menandakan telah terjadi kenaikan 573,2 poin, angka ini menunjukan perubahan indeks 46.51 persen. Apabila dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan terendah pada tanggal 2 Januari 2005 yakni 1.171,7 maka lonjakan indeks lebih tinggi yaitu mencapai 633,8 poin, yang menunjukan perubahan indeks sebesar 55,3 persen. Sejalan dengan pergerakan indeks harga saham gabungan yang terjadi pada saat ini maka investasi di pasar modal menunjukan angka yang menguntungkan.

Isu makro tersebut diatas dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang aktif dipasar modal untuk mengadakan corporate action, dengan tujuan agar saham-sahamnya mengalami kenaikan harga di pasar. Hal ini menandakan bahwa investasi di pasar modal saat ini akan menguntungkan. Namun demikian proses pemulihan ekonomi masih berjalan lambat, sementara masalah pengangguran dan kemiskinan masih cukup besar. Kondisi sosial politik juga masih belum stabil. Kondisi ini harus menjadi pertimbangan dalam menanamkan investasi di pasar modal.

Walaupun keadaan pasar modal menunjukan dalam keadaan membaik, hal ini mengundang banyak perbedaan pendapat, ada komentar yang bernada hati-hati. Ini terutama berhubungan dengan perilaku para investor dan karakteristik investasi pada saham itu sendiri. Investasi pada saham adalah investasi berisiko tinggi sehingga investor bisa mendapatkan keuntungan banyak, sebaliknya bisa juga menderita kerugian yang tidak sedikit. Investasi pada saham adalah investasi yang beresiko tinggi sehingga investor bisa mendapatkan keuntungan banyak, sebaliknya bisa juga menderita yang tidak sedikit.   Investor yang jeli tentu menyadari karakteristik ini, maka dalam membeli saham akan selalu berpijak pada informasi tentang perusahaan yang menjual saham tersebut. Informasi biasanya berupa laporan keuangan atau laporan gabungan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.