PENGANTAR PENDIDIKAN TEORI DAN APLIKASI
+ Free ShippingPENGANTAR PENDIDIKAN TEORI DAN APLIKASI
Penulis;
Ageng Triyono, M.Pd
Dr. Saryanto, S.Pd.T., M.Pd.
Dr. Rahayu Retnaningsih, M.Pd
Jihan Ramadhan, M.Pd
- Khamim, M. Ag
Moch. Deni Abdul Sho’im, S.Pd., M.Ag
Rudi Haryono, S.S., M.Pd
Dr.Elieser R Marampa, M. Pd
Dr. Arman, M.Pd
Fitri, M.Pd
Vebionita Megi Putri, M.Pd
Siti Rahmi, S.Sos.I, M.Pd
Jumlah halaman; 276
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp. 145.000
Penerima manfaat dari adanya praktek pendidikan di zaman India Kuno sangat dipengaruhi oleh status kelas sosial yang dimiliki seseorang. Status sosial masyarakat India Kuno terbagi ke dalam 4 kasta, yaitu: brahmana, ksatria, waisya, dan sudra. Kasta brahmana adalah kaum yang memiliki kekayaan pengetahuan, sehingga kalangan mereka adalah para pelaksana pendidikan. Kasta ksatria terdiri dari kalangan bangsawan dan parjurit yang mendapatkan pengajaran membaca, menulis, berhitung dan sisasat perang. Kasta waisya merupakan kalangan tukang, pedagang, dan petani, mereka mendapatkan pengajaran dalam bidang pertanian dan ilmu pengetahuan. Adapun kasta sudra merupakan kasta yang paling rendah, yaitu para budak yang dipandang tidak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Selain itu pendidikan untuk kaum perempuan juga tidak diperhatikan kecuali untuk para calon penari kuil. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat India Kuno disebut gurukula. Melalui sistem ini murid-murid datang ke rumah guru dan diwajibkan tinggal di padepokan-padepokan yang disediakan. Hal ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa jika murid-murid menjalin kontak secara alami dengan guru secara terus-menerus akan menerima pengaruh positif yang sangat besar dalam membentuk karakternya. Sistem gurukula sebagian besar dikembangkan di tengah hutan, yang mana hal itu disengaja agar murid menjauhi keramaian. Selain belajar, murid-murid juga diwajibkan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
Tujuan pendidikan pada masa India Kuno lebih ditujukan untuk hal-hal yang bersifat sakral dengan mengutamakan pembelajaran agama dalam kitab Veda. Bagi masyarakat India Kuno, ilmu lainnya dipandang sebagai alat untuk mencapai kesempurnaan batin, yaitu ketika dirinya mampu manunggal dengan Tuhan-nya atau yang sering disebut Nirwana. Beberapa ajaran diberikan untuk mendukung tujuan pendidikan tersebut yaitu: tantra, sankhya, dan yoga. Tantra adalah latihan-latihan yang bersifat kerohanian untuk memperluas konsep berpikir manusia dari suatu keadaan yang tidak sempurna menuju kesempurnaan. Sankhya merupakan ajaran mendasar mengenai watak-watak manusia dan analisis terhadap sifat-siatnya, serta mendeskripsikan konsep pelepasan diri. Adapun yoga mengajarkan secara khusus mengenai teknik-teknik praktis untuk mencapai pelepasan diri.
Reviews
There are no reviews yet.