KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PUBLIK DAN BISNIS

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PUBLIK DAN BISNIS

Penulis;

Dr. Satriadi, S.AP, M.Sc

Dr. Sumardin, S.E., M.Si

Dr. Raden Rudi Alhempi, S.E., M.M

Dr (c) R. Djoko Goenawan, M.Si

Tubel Agusven, S.T., M.M

Jumlah halaman; 217

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: tersedia

Versi E- Bokk; Tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp. 85.000

Mengingat pentingnya upaya perubahan organisasi dalam lingkungan yang berubah dengan cepat dan seringkali bahkan terputus-putus, dan mempertimbangkan sifat strategis dan krusial dari area sasaran perubahan serta kompleksitas faktor-faktor yang dapat menghambat upaya perubahan, perubahan organisasi sering kali tidak dapat dibiarkan. terjadi “secara alami” saja. Perubahan sering kali perlu dirancang, direkayasa, dan dikelola oleh kepemimpinan yang kuat, visioner, cerdas, dan berorientasi pada pembangunan. Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat baik dari segi kewenangan yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan komitmennya, karena memimpin perubahan dengan segala kompleksitas permasalahan dan hambatan memerlukan tenaga ekstra, rasa percaya diri, percaya diri dan keterlibatan diri. Seorang pemimpin tidak boleh pasif terhadap tujuan organisasi, namun harus bersikap aktif. Dengan begitu tidak akan mudah dipatahkan oleh rintangan dan perlawanan. Ia justru akan semangat menghadapi tantangan perubahan yang dianggapnya sebagai batu ujian kepemimpinannya.

Pemimpin perubahan juga harus visioner karena ia harus mampu melihat jauh ke depan ke arah mana organisasi harus bergerak. Kotter (1990) menyatakan bahwa memimpin perubahan harus dimulai dengan menetapkan arah setelah mengembangkan visi masa depan, dan kemudian menyatukan orang-orang dengan mengomunikasikan visi mereka dan menginspirasi mereka untuk mengatasi hambatan. Semua itu dilakukan tanpa harus otoriter. Namun, meski mengundang partisipasi pemikiran anggota, tongkat estafet kepemimpinan tetap berada di tangannya.