KAJIAN MORAL PI’IL LIMA PERKARA (Falsafah hidup dan kearifan adat saibathin dalam era peradaban baru di Bumi Andan Jemaja)
+ Free ShippingKAJIAN MORAL PI’IL LIMA PERKARA
(Falsafah hidup dan kearifan adat saibathin dalam era peradaban baru di Bumi Andan Jemaja)
Penulis;
Ahmad Dahro, S.Sos., M.I.P
Ir. M. Medani Bahagianda
Jumlah halaman; 222
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp. 135.000
Perilaku masyarakat suku Lampung hingga kini masih terikat dengan aturan dan falsafah serta nilai-nilai luhur Adat Lampung, dan hal ini masih berkembang di wilayah daerah provinsi Lampung, dimana masyarkatnya masih mengacu pada berbagai falsafah hidup dan tatanan adat Lampung. Masyarakat adat Lampung pada dasarnya dibagi dua kelompok besar yaitu kelompok masyarakat adat Saibathin dan kelompok adat Pepadun, meskipun dalam beberapa bukti sejarah peninggalan tulisan tulisan yang bersumber dan mengacu pada Boek Koentara Radjaniti, ada beberapa kelompok masyarakat termasuk disebutkan adanya kelompok adat Toelang Bawang secara spesifik.
Dari berbagai kelompok masyarakat yang kini masih ada, baik itu kelompok masyarakat adat Saibathin, Pepadun dan Toelang Bawang, dalam banyak penelitian dan catatan sejarah tentang adat Lampung, kesemuanya mengacu pada konstitusi kelembagaan lama (Old Institutionalisme) yaitu Boek (kitab) Koentara Radjaniti yang berlaku sejak masa peradaban kerajaan Majapahit.
Buku ini akan menarasikan, menganalisa, serta mengkomparasikan berbagai nilai-nilai secara umum yang berlaku pada masyarkat bangsa Indonesia dalam hal ini Pancasila sebagai Falsafah hidup bangsa Indonesia, dengan nilai-nilai falsafah, budaya adat Lampung Saibathin yang mengacu pada Agama Islam yang dianut masyarakat adat Lampung Saibathin dan nilai-nilai dalam Boek(kitab) Koentara Radjaniti, serta nilai-nilai yang diwariskan para leluhur adat Saibathin.
Reviews
There are no reviews yet.