INVESTASI PENDAPATAN PETANI BERDASARKAN KOMODITI YANG DI BUDIDAYAKANNYA

INVESTASI PENDAPATAN PETANI BERDASARKAN  KOMODITI YANG DI BUDIDAYAKANNYA

Penulis;

Erizal. N., S.E., M.M

Aulia Rahmi

Jumlah halaman; 90

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: tersedia

Versi E-Book: tersedia

Berat; 0 Kg

harga; Rp; 85.000

Negara indonesia merupakan negara berkembang dengan tingkat pembangunan nasional yang cukup pesat. Pembangunan nasional di Indonesia menitik beratkan pada bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi Nasional diarahkan untuk membangun struktur perekonomian yang kokoh, dimana pertanian merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang meghasilkan produk-produk secara efisien. Pembangunan pertanian berarti pembangunan yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan meningkatkan sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Pertanian merupakan salah satu kunci perekonomian suatu daerah, karena kebutuhan pokok untuk menjalankan kehidupan sehari-hari bersumber dari pertanian. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pertanian juga berkontribusi atau berperan aktif dalam peningkatan pendapatan masyarakat.

Dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Irwan Prayitno menyatakan bahwa Sumatera Barat merupakan salah satu pulau strategis yang berperan cukup besar dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi. Sumatera barat memiliki banyak Kabupaten/Kota yang juga memiliki potensi pertanian cukup besar, salah satunya adalah kabupaten Lima Puluh Kota. Di Kabupaten Lima Puluh Kota sektor pertanian merupakan sumber mata pencarian terbesar penduduknya. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS Sumatera Barat), dari jumlah total penduduk daerah sebanyak  382.817 jiwa, sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebanyak 68.122 jiwa, artinya 18% dari seluruh total penduduk kabupaten Lima Puluh Kota berprofesi sebagai petani. Penduduk yang bekerja sebagai petani menjalankan pertaniannya dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia, lahan yang digarap kebanyakan adalah lahan atau tanah milik kampung atau sering disebut dengan tanah pusako tinggi. Penggarapan lahan pertanian seperti tanah kampung ini cenderung dilakukan secara turun-temurun.