Falsafah Huma Betang Komunikasi Suku Dayak

+ Free Shipping

Falsafah Huma Betang Komunikasi Suku Dayak

Penulis:

Rico, M.I.Kom

Dr. Muzahid Akbar Hayat, M.Si

Dr. Didi Susanto, M.I.Kom.M.Pd

Jumlah halaman:112

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi E-Book: tersaedia

Berat: 0 Kg

Harga: Rp. 65.000

Budaya merupakan suatu dasar dalam pergaulan dan komunikasi dimana sebuah peradaban itu terbentuk dari perpaduan budaya yang meliputi norma, aturan, hukum dan adat yang berlaku di lingkungan sosial.  Budaya adalah faktor penting, sebagai manusia dalam berkomunikasi antar sesamanya, baik untuk pihak dengan budaya yang sama maupun untuk orang lain dengan budayanya, sehingga dengan pemahaman orang berkomunikasi dengan pihak lain yang memiliki budaya yang berbeda secara efektif berjalan baik karena memiliki kesamaan arti untuk bahasa yang dimaksudkan (Rico dan Hayat, 2021:163).

Menurut Spano (2016:626) dalam Rico dan Hayat (2021:163) Budaya adalah langkah yang membawa pakaian manusia, percakapan dan persiapan makanan, langka-langkah orang mengatur waktu, ruang dan standar dalam kehidupan masyarakat, sebuah pembentukan interaksi dan dipraktikkan sebagai upaya peningkatan diri dan bentuk pengembangan.  Budaya daerah merupakan identitas dari daerah bahkan bangsa, yang biasanya sarat dengan nilai-nilai religius, moral, solidaritas sehingga nilai-nilai budaya inilah yang harus dijaga agar dapat diwariskan kepada para generasi selanjutnya. Identitas yang dimaksud adalah sebuah karakteristik secara fisik atau biologis sekumpulan orang maupun perorangan. Ruang lingkup identitas budaya adalah mengkaji meliputi cara berpikir, cara merasakan dan cara bertindak dari sekelompok manusia melalui tata kelola sosialnya.

Keragaman identitas budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tersebut menjadi kearifan lokal yang membentuk karakter bangsa, dimana komunikasi antar budaya yang terjalin menjadikan kompleksitas norma adat menjadi sesuatu yang perlu untuk dipahami sebagai akal budi dari para leluhur.  Menurut Riemer dan Jansen (2003:373) Komunikasi antar budaya mencakup situasi dimana ada komunikasi antara orang-orang dengan kepercayaan budaya yang berbeda, nilai-nilai, atau cara berperilaku.  Ringkasnya komunikasi antar budaya membentuk sebuah situasi percampuran nilai-nilai falsafah dari kebudayan terhadap cara berperilaku antara individu atau kelompok.  Salah satu kelompok masyarakat yang sampai saat ini masih sangat memegang teguh adat budaya dalam kehidupan sehari-hari adalah Suku Dayak.

Category:

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Falsafah Huma Betang Komunikasi Suku Dayak”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart